Rabu, 27 Desember 2017

Munafik

Aku ingin...
Berdiri layaknya angin yang berembus Damai.
Aku ingin...
Berjalan bagai jam yang terus berputar meskipun tak terlihat.
Aku ingin...  
Bekerja bak akar dalam tanah.  

Aku ingin menjadi apa yang kuinginkan. Karena aku adalah aku. Bukan mereka yang menginginkan aku menjadi apa yang diinginkannya.
Dan wahai engkau serdadu yang hidup di atas kemunafikan,belajarlah dari mimpi yang kau telantarkan. Sadarilah,bahwa hidup tak semata untuk menilai orang lain

Gadis Manja

Mengubah gadis manja menjadi seorang yang mandiri memanglah rumit. Terlebih pada hati yang dibawanya tumbuh. Bukan hal mudah mendewasakan hati seorang gadis manja. Kasih dan sayang yang tertuang sebelumnya tak dapat dienyahkan dengan mudah. Terkadang,ada saatnya gadis manja yang beranjak mandiri merasa lelah dengan keegoisan hati yang terus menerus menuntut rasa itu kembali.  Terkadang,kedewasaan gadis manja menjadikannya lebih picik dalam berpikir. Dunianya akan lebih Anggun saat Berada di tengah kasih sayang.

Gadis Kaku

Aku tertegun saat kamu telpon aku dan berkata"tadi pagi aku nonton spongebob,aku jadi inget kamu".
Bukan,aku kaget bukan karena kamu menelpon tiba-tiba hanya saja perkataanmu membuatku sekali lagi di atas awan. Mungkin berlebihan,tapi aku sadar meskipun kau lebih memilih pergi entah sampai kapan namun kita masih saja menyaksikan channel tv yang sama di pagi hari. Sesederhana itu kau masih sanggup membuatku bahagia tuan. Aku masih ingat alasanmu untuk pergi "aku sakit liat kamu sakit. Aku benci liat kamu nangis. Tapi itu semua karena aku. Sekali lagi maafkan aku. Semestinya lebih baik aku pergi". Lagi,untuk kesekian Kalinya aku menyesal melepasmu. Namun,tak ada alasan bagiku mempertahankanmu jika itu adalah pilihan terbaik. Gadis kaku sepertiku bisa apa?

Minggu, 29 Oktober 2017

Stalking

"Aku stalking bukan karena Rindu
Aku stalking bukan karena Kepo
Aku stalking bukan karena Kuker
Aku stalking karena Gerah liat Notif Instagram aku.
Kamu selalu 'love' Photo aku tapi nyatanya kamu gak Follow aku. Jadi, yang stalking siapa sih? Kamu kalau kangen ngomong. Kalau kepo,datang aja ke rumah,kamu masih ingatkan letak rumahku(?). Lalu,kalau kamu kuker,mending datangin Ayah aku. Ayah aku sosok yang sangat ramah,termasuk jika kamu memintaku padanya*Eh?. Maksudku,kamu Mau kembali gak sih? Terus terang saja,aku baru kali ini merasakan luka yang keringnya teramat susah.
Kalau kamu stalking cuma mau pamit,silakan. Tapi,sebelum pergi kumohon kembalikan hatiku yang pernah kamu genggam"

Rabu, 21 Juni 2017

Sebuah Surat Untuk Langit

Tenanglah saudaraku,kali ini Izinkan aku bercerita pada langit tentang kehidupan di bumi...

Langit,tidakkah kau lihat bumi yang amat luas ini?
Bumi yang melahirkan binatang yang seram,buas dan juga lucu
Bumi yang melahirkan tanaman yang elok dalam pandangan mata
Dan juga bumi yang menampung manusia dalam berbagai perbedaan.
Tapi,aku ingin bertanya khusus padamu wahai Langit yang memiliki senja terindah..
Apakah bumi memang ditakdirkan dihuni oleh beberapa manusia serakah? Apakah bumi sedang diuji dengan hadirnya manusia2 pembangkang?
Dan apakah bumi masih sanggup menampung mereka yang hidup diatas kecongkakan?

Lihatlah wahai langit,di belahan dunia sana saudaraku sedang merintih. Mendengar nyanyian peluru yang tiada hentinya. Perih yang mereka rasa mungkin takkan pernah kita duga. Lantas siapakah mereka?yang dengan gagahnya bernyanyi sambil memegang senjata diatas rintihan saudaraku?
Mereka adalah sekelompok manusia serakah. Manusia yang haus akan materi. Mereka yang lapar akan kekuasaan. Dan mereka yang Sungguh'bodoh' tak berakal. Tidakkah mereka tahu akan adanya Tuhan pemilik semesta yang maha melihat?
Mereka dengan mudahnya menghabiskan nyawa saudara kami dengan keangkuhan yang dimilikinya.
Kufikir,bumi memang sudah lelah dengan apa yang terjadi didalamnya.
Jadi,wahai langit..siapkah kau menjadi saksi di hari pembalasan kelak?

Dari,
Makhluk yang tak kuasa

AAA